Sosialisasi Posbindu di Betoro Kidul

18 Oktober 2017 21:46:39 WIB

Karangasem (SIDA) - Posbindu berdasarkan pengertian dari Kementerian Kesehatan adalah kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat dalam rangka deteksi dini, pemantauan dan tindak lanjut dini faktor risiko penyakit tidak menular secara mandiri dan berkesinambungan. Posbindu bisa dikatakan sebagai kegiatan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). Lalu perbedaan Posbindu dan Posyandu terletak pada sasaran. Pada Posyandu mencakup bayi, balita, Ibu hamil, ibu menyusui , ibu nifas, serta Wanita usia subur. Sedangkan sasaran usia Posbindu adalah Kelompok Masyarakat Sehat, berisiko dan Penyandang Penyakit Tidak Menular (PTM) atau orang dewasa yang berumur 15 tahun keatas. Posbindu ini sangat strategis untuk mengendalikan trend penyakit tidak menular yang semakin mengkawatirkan. Sebagaimana kita ketahui, berbagai data dan penelitian, menunjukkan bahwa trend tingkat kesakitan dan kematian penyakit tidak menular (hipertensi, diabetes, stroke, jantung, ginjal, dan lainnya), sudah melampaui tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit menular. Manfaat atau tujuan dari posbindu umumnya lebih kepada meningkatkan kesejahteraan hidup bagi mereka yang sudah berumur, termasuk juga lansia. dan lebih di mengedepankan terhadap kontrol PTM. Biasanya dengan adanya kegiatan Posbindu di masyarakat maka mereka yang memiliki penyakit akan dapat terkontrol sehingga derajat hidup mereka akan semakin baik.

Dan pada hari Selasa (17/10) UPT Puskesmas Ponjong II melaksanakan sosialisasi di Padukuhan Betoro Kidul tentang Posbindu ini. Di Betoro Kidul sendiri sudah terbentuk Kader Posbindu dan sebelumnya sudah memperoleh pelatihan dari UPT Puskesmas Ponjong II. Dalam kegiatan tersebut diberikan pengarahan kembali mengenai Posbindu itu sendiri dan memberikan wawasan kepada masyarakat agar memanfaatkan fasilitas tersebut. “Dalam Posbindu tidak ada tindakan pengobatan. Ini merupakan sebuah kegiatan preventif terhadap penyakit tidak menular atau deteksi dini terhadap penyakit tidak menular. Adapun alur kegiatannya dimulai dari pendaftaran, pencatatan umur, pengecekan tekanan darah, pengukuran lingkar perut dilanjutkan tinggi badan. Lalu pengecekan lemak tubuh dengan menggunakan KIT (alat yang biasa digunakan dalam posbindu). Apabila ditemukan indikasi seperti kadar gula tinggi atau kolesterol tinggi selanjutnya akan dilakukan tes laboratorium di tempat. Selanjutnya dari hasil pemeriksaan tersebut apabila ditemukan penyakit maka akan langsung diarahkan ke Puskesmas”, demikian penjelasan dari Tim Sosialisasi UPT Puskesmas Ponjong II. (aan)

 

Foto : Sadeli

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar