Gumbregan : Salah Satu Tradisi Masyarakat Jawa Yang Masih Lestari

29 September 2017 19:47:58 WIB

Karangasem (SIDA) - Warga Padukuhan Karangasem, Desa Karangasem melaksanakan tradisi Gumbregan pada Kamis (28/09). Tradisi ini selalu dilaksanakan pada hari Kamis Legi pada Wuku Gumbreg menurut penanggalan Jawa. Gumbregan sudah ada sejak jaman nenek moyang dan masih tetap dilestarikan  oleh masyarakat Karangasem. Tradisi ini dilakukan sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas hewan ternak yang mereka miliki. Masyarakat setempat menyebutnya dengan "Hari Raya" bagi hewan ternak, bahkan ada yang menyebutnya sebagai "Ulang Tahun" ternaknya. Mereka membuat makanan berupa ketupat dan ketan untuk kemudian diberikan kepada hewan ternaknya. Makanan ini diberikan pada sore hari, khususnya untuk kambing dan sapi. Setelah shalat maghrib, warga berkumpul di Balai Padukuhan dengan membawa makanan serupa untuk didoakan.

"Dalam tradisi Gumbregan terkandung permohonan agar hewan ternak ini jika dijual dapat mencukupi kebutuhan, serta dapat berkembang biak semakin banyak dan sehat", terang salah seorang warga. Karena pada jaman dahulu, hewan ternak berupa sapi biasa digunakan warga untuk membajak ladang mereka. Selain itu kotoran dari hewan ternak ini digunakan sebagai pupuk. Sehingga dapat dikatakan bahwa hewan ternak yang mereka miliki sangat besar manfaatnya.

Selain hewan ternak, tradisi Gumbregan juga dilakukan untuk peralatan pertanian yang mereka miliki. Semua peralatan yang mereka miliki dikumpulkan untuk kemudian didoakan. Dalam doanya mereka berharap agar peralatan ini dapat lebih membantu dalam bidang pertanian. Selain itu, mereka juga melakukannya kepada pusaka peninggalan para leluhur.

Seiring perkembangan jaman, para petani sekarang ini sudah tidak lagi menggunakan hewan ternaknya untuk membajak ladang. Mereka cenderung memanfaatkan hewan ini untuk investasi maupun tabungan. Untuk membajak ladang mereka menggunakan mesin maupun traktor. Walaupun demikian, tradisi Gumbregan masih tetap lestari hingga saat ini di kala dunia sudah semakin maju dan modern. Serta masih banyak lagi tradisi peninggalan nenek moyang yang masih dilestarikan masyarakat Desa Karangasem. (aan)

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar