Hujan Tiba-Tiba Menghilang, Petani "Sulam" Tanaman
Aan Dwiwahyudi 14 Desember 2019 23:50:35 WIB
Karangasem (SIDA) - Tahun 2019 ini hujan pertama kali turun di wilayah Desa Karangasem pada awal bulan November. Sejak saat itu intensitas hujan terhitung sangat rendah, bahkan dapat dikatakan menghilang. Sampai dengan awal Desember hanya 2 - 3 kali turun hujan, itu saja tidak begitu deras.
Hal ini tentu saja menimbulkan keresahan bagi para petani. Mengingat mereka sudah menebar benih tanaman jauh sebelum hujan turun, masyarakat menyebutnya dengan istilah "ngawu-awu". Hal ini sudah menjadi kebiasaan yang mereka lakukan dari tahun ke tahun.
Akan tetapi keadaan berbeda terjadi pada awal musim penghujan tahun ini. Hujan yang tiba-tiba menghilang mengakibatkan benih tanaman menjadi rusak dan tidak bisa tumbuh. Mau tidak mau para petani harus mengulang tanaman khususnya kacang tanah. Kacang yang tidak tumbuh diganti dengan benih yang baru, atau lebih dikenal dengan istilah "sulam". Walaupun harus mengeluarkan biaya dan tenaga tambahan, para petani berharap memperoleh hasil panen yang melimpah. (aan)
Foto : google.com
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Lomba Fotografi Desa Wisata Karangasem
- Selamat Hari Jadi ke-269 Daerah Istimewa Yogyakarta
- Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1445 H
- Peraturan Kalurahan Karangasem Nomor 5 Tahun 2023 tentang APBKal 2024
- Laporan Pertanggungjawaban Realisasi APBKal Tahun Anggaran 2023
- Validasi Data Stunting
- Akses Air Bersih Terpantau Aman