Kalurahan Karangasem

Karangasem (SIDA) - Sebagai seorang manusia tidak ada yang sempurna. Kita diciptakan dengan berbagai kekurangan dan kelebihan. Seperti halnya yang dialami oleh Sunanto (12) warga Padukuhan Ngabean Kidul, Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Anak pertama dari pasangan suami istri Srianto dan Ninik Wulandari ini terlahir dalam kondisi keluarga yang kurang mampu. Pada awalnya anak ini terlahir dalam keadaan normal. Keanehan mulai terjadi sejak usianya 1 tahun. Anak ini tidak mengalami perkembangan seperti pertumbuhan anak pada umumnya. Dia tidak bisa bicara, bahkan untuk duduk saja juga susah. Ditambah lagi sekarang ini kakinya sebelah kanan bengkok. Suatu keadaan yang tentunya sangat memprihatinkan.

Karena keterbatasan ekonomi, pihak keluarga setiap hari hanya dapat merawatnya dengan penuh kesabaran. Beruntung pada tahun 2017 ini dari Bapel Jamkesos DIY mengadakan Pelayanan Terpadu bagi penyandang disabilitas. Kesempatan ini tentu saja dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh Pemerintah Desa. Anak ini didaftarkan agar dapat mengikuti kegiatan tersebut. Dan perlu disyukuri bahwa Sunanto memperoleh alat bantu berupa kursi roda dari Bapel Jamkesos DIY. Tidak hanya sampai di sini, Pemerintah Desa juga mengupayakan melalui Tri Wahyuni (TKSK Kecamatan Ponjong) agar anak ini mendapatkan perhatian lebih. Bak gayung bersambut, upaya ini didengar sampai ke Yayasan Hafara Yogyakarta dan Sedekah Rombongan. Kedua yayasan yang bergerak di bidang sosial ini pada hari Selasa (19/09) menyerahkan secara langsung bantuan kepada Sunanto. Mereka memberikan santunan berupa uang tunai sebesar Rp 500.000. Dan tentunya bantuan ini sangat bermanfaat bagi anak tersebut.

Di luar sana mungkin saja masih banyak orang seperti Sunanto ini yang membutuhkan bantuan dari kita. Dukungan dari berbagai pihak akan sangat membantu dalam mengatasi masalah seperti ini. Dan karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain. (aan)

Foto : Tri Wahyuni (TKSK Kecamatan Ponjong)